Kamis, 29 Maret 2012

Sorogan dan Wetonan


Ketika itu saya harus membaca buku karangan Djarnawi Hadikusuma berjudul  Matahari-Matahari Muhammadiyah dalam rangka diminta teman untuk membantu menulis sebuah naskah buku. Saya tertarik pada salah satu cerita tentang tokoh dari organisasi Muhammadiyah bernama KH. Ibrahim.

Disitu diceritakan tentang metode mengaji ala KH. Ibrahim. Perlu saya ingatkan bahwa KH. Ibrahim adalah salah satu pemimpin organisasi Muhammadiyah. Yang menarik, dari metode mengaji itu dinamakan Sorogan dan Wetonan. Metode sorogan adalah metode belajar mengaji dengan cara face to face atau seorang demi seorang, dan biasanya oleh sang kyai dilakasanakan setiap pagi dari pukul 7 sampai 9.  Sementara metode weton adalah metode belajar mengaji dengan cara sang Kyai membaca, sedang santri-santrinya mendengarkan dengan memegang kitabnya masing-masing. Wetonan dilaksanakan setiap hari sesudah ashar sampai kurang lebih pukul 5 sore.

Saya tidak mengerti bagaimana rasanya ketika mengaji menggunakan metode Sorogan dan Wetonan, karena saya memang tidak pernah nyantri. Metode inilah yang kemudian dipakai oleh santri-santri masa kini. Beruntunglah hei para santri yang pernah merasakan metode ini.

3 komentar:

Mansur Ga'ga mengatakan...

thanks infonya.. sangat membantu

Mansur Ga'ga mengatakan...

Thanks.. info yg sangat menarik...

nyaijazimah mengatakan...

sama-sama @ mansur ga'ga :)