Yang saya tulis disini adalah Puskurbuk untuk kategori guru dan umum, untuk kategori siswa saya belum ada pengalaman. Maaf ya...
Puskurbuk Kemdikbud
setiap tahunnya mengadakan lomba menulis buku dengan hadiah yang lumayan
menggiurkan. Tahun 2012 dan 2013 juara satu 25 juta, juara dua 20 juta, dan juara tiga 15 juta. Semua akomodasi dan transportasi selama di Jakarta ditanggung oleh panitia, pokoknya gratis tis tinggal bobok manis :) Selain hadiah, ada juga acara jalan-jalan dan seminar tentang penulisan dari penulis-penulis handal.
Nah, berdasarkan
pengalaman saya 90% pemenangnya adalah guru –dari seluruh penjuru Indonesia
dari sabang sampai merauke- 10% nya baru penulis, dosen, seniman, dan profesi
lainnya. Ini sekaligus mematahkan keyakinan saya lho “oh ternyata guru-guru
juga produktif menulis, bahkan banyak dari guru-guru tersebut buku-bukunya sudah
pada nangkring di rak toko buku ” Saya jadi malu dan minder saat itu, kerenlah
pokoknya.
saya dan para pemenang yang lain di museum nasional |
Berikut saya tuliskan
beberapa tips agar tulisan kita kemungkinan besar lolos seleksi dan menjadi
juara. Saya tidak bermaksud menggurui (walaupun ini memang hari guru). Lha wong
saya juga nggak pinter-pinter banget dalam hal menulis, kebetulan saja waktu
itu bisa menang, mungkin jurinya nglindur pas ngoreksi naskah saya :D
Saya hanya ingin
berbagi, semoga menginspirasi dan membawa manfaat terutama bagi yang membaca. Yang
saya tuliskan disini tidak hanya pengalaman pribadi saya tapi juga saya
kumpulkan dari hasil bertanya pada teman-teman alumni Puskurbuk 2012 dan 2013. Simak
berikut ini:
Note:
Perlu diketahui dulu ya, ada 3 sasaran pembaca buku kita yaitu siswa SD, SMP,
dan SMA. Pemahaman ini penting untuk proses menulis naskah buku lomba. Artinya
naskah kita harus disesuaikan dengan sasaran pembaca, kalau untuk siswa SD
harus disesuaikan dengan bahasa, tingkat pengetahuan, dan pemahaman siswa setingkat
SD. Begitu juga saat menulis untuk siswa SMP dan SMA harus disesuaikan juga.
Jangan sampai menulis untuk anak SD bahasanya terlalu berat, terlalu susah
dimengerti, dan lain sebagainya.
1. Judul buatlah menarik, walaupun di
beberapa kasus, judul tidak menarik tapi isi menarik tetap bisa menang. Tapi untuk
menarik perhatian juri akan lebih baik jika judulnya unik. Contohnya: Negeri Jamur
(menceritakan tanaman jamur untuk anak SD-kategori IPA) atau Jelajah
candi-candi di Malang (menceritakan candi-candi di Malang untuk anak
SMP-kategori IPS)
2.
Tema yang tidak biasa. Untuk kategori biografi,
sebaiknya menulis tokoh-tokoh lokal, dijamin 75% juri tertarik, karena tokoh
lokal jarang ditulis. Itulah kenapa saya nggak pernah juara 1, dua tahun
berturut-turut jadi anak bontot terus, alias juara 3. Juara 1 dan 2 semuanya
tokoh lokal T__T. Jangan menulis tokoh-tokoh yang sudah banyak ditulis,
walaupun tulisannya buagus, kemungkinan menang kayaknya kecil banget, hanya 0,
000xx% hoho…. Untuk IPA bisa mengeksplorasi tema-tema unik yang tidak banyak
ditulis di buku, demikian juga untuk kategori IPA.
3.
Menggunakan bahasa sesuai dengan
sasaran pembaca seperti yang saya jelaskan di bagian “note”
4.
Menggunakan sumber rujukan yang tepat
sesuai dengan tema tulisan kita
5.
Dijilid dengan rapi, syukur-syukur
sampulnya bergambar dengan kertas yang bagus. Dijamin juri langsung “ngeh” dan
pengen baca
6.
Kalau usaha sudah maksimal tinggal
berdoa saja, semoga naskahnya lolos dan menang
Apa
saja yang ditanyakan juri saat wawancara?
Sesi
wawancara hanya untuk peserta yang sudah lolos tahap 1. Artinya langkah untuk
menjadi pemenang sudah 75%. Saat sesi wawancara, satu juri satu peserta. Dan
pertanyaan yang biasanya muncul adalah:
·
Ide tema darimana?
·
Sumbernya apa saja dan darimana?
· Isi dari tulisan kita diminta
menceritakan. Berarti kita harus menguasai betul tulisan kita. Kalau jurinya
belum yakin maka akan dikejar terus, sampai juri yakin. Kalau mencurigakan
biasanya juri akan rapat dengan juri lain untuk memutuskan apakah peserta lolos
apa tidak. Kalau tidak berari pulang dan bye bye gak mungkin menang. Kalau lolos
berarti ada kemungkinan menang entah juara 1, 2 atau 3.
· Untuk ketrampilan harus dipraktekkan
ditempat dan contoh jadinya juga ada.
· Juri berasal dari penulis-penulis TOP.
Untuk sastra seperti novel cerpen akan diuji oleh penulis seperti Putu Wijaya,
Helvy Tiana Rosa, Ahmad Fuadi dllnya. Untuk tulisan ilmiah lain biasanya guru
besar dari UI UNJ atau Unpad sesuai dengan bidangnya masing-masing.
· Pada saat wawancara sepertinya tidak
ada waktu untuk nyontek ya, sehingga kita harus paham betul dengan apa yang
kita tulis. Tapi kalau naskah ditulis
sendiri, dijamin hal ini bukan lagi kendala.
Ayo, mulai dari sekarang dicicil nulisnya, setiap ada ide langsung ambil laptop dan ketik, ingat minimal 75 halaman ya. Untuk cerpen berarti kumpulan cerpen, untuk puisi juga sama kumpulan puisi,
Nah, Untuk informasi lomba, sering-sering buka link ini ya http://puskurbuk.net/web13/.
Ayo, mulai dari sekarang dicicil nulisnya, setiap ada ide langsung ambil laptop dan ketik, ingat minimal 75 halaman ya. Untuk cerpen berarti kumpulan cerpen, untuk puisi juga sama kumpulan puisi,
Nah, Untuk informasi lomba, sering-sering buka link ini ya http://puskurbuk.net/web13/.
Selamat
hari guru, dan selamat berkarya……